Follow me @helen.nd

Sabtu, 09 Desember 2017

Menghitung IP Address (Subnetting)

05.52 0 Comments

Pengertian Subnetting

Subnetting adalah sebuah metode yang dilakukan untuk mengatur atau membagi range ip address menjadi beberapa blok.

SUBNET MASK DEFAULT untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:




Penghitungan Subnetting

Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yakni : Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast .

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, hal ini berarti bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Angka /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing).

Berikut tabel Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting :


Contoh Soal :

Oke, Mari kita langsung menghitungnya pada contoh soal di bawah ini :
Berapakah Subnet, Host pertama dan Broadcast dari IP address berikut:
1. 10.0.0.0/18
2. 132.162.0.0/24
3. 192.168.1.0/26

1. 10.0.0.0 merupakan kelas A dengan subnet Mask /18 berarti sesuai dengan tabel CIDR diatas yaitu 255.255.192.0 jika dibuat bilangan biner maka menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000
Seperti pada pejelasan penghitungan Subnetting diatas, bahwasannya kita tentukan terlebih dahulu jumlah subnet, jumlah host per subnet, Blok subnet dan Alamat Host-Broadcast.

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 10 = 1024 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192, etc
4. Bagaimana dengan Alamat Host dan Broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet 10.0.0.0 10.64.0.0 10.128.0.0 10.192.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.64.0.1 10.128.0.1 10.192.0.1
Host Terakhir 10.63.0.254 10.127.0.254 10.191.0.254 10.255.0.254
Broadcast 10.63.0.255 10.127.0.255 10.191.0.255 10.255.0.255


2. 132.162.0.0 merupakan kelas B dengan subnet Mask /24 berarti sesuai tabel CIDR diatas yaitu 255.255.255.0 jika dibuat bilangan biner maka menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 8 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 28 – 2 = 254 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 1. Jadi Subnet lengkapnya adalah : 0,1,2,3, etc
4. Alamat-Host Broadcast
Untuk Alamat-Host Broadcast kita langsung buat tabelnya dibawah ini, dengan mengikuti metode sebelumnya :
Subnet 132.162.0.0 132.162.1.0 132.162.2.0 132.162.3.0
Host Pertama 132.162.0.1 132.162.1.1 132.162.2.1 132.162.3.1
Host Terakhir 132.162.0.254 132.162.1.254 132.162.2.254 132.162.255.254
Broadcast 132.162.0.255 132.162.1.255 132.162.2.255 132.162.255.255


3. 192.168.1.0 merupakan kelas C dengan subnet Mask /26 berarti sesuai tabel CIDR diatas yaitu 255.255.255.192 jika dibuat bilangan biner maka menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (1 oktet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Jadi Subnet lengkapnya adalah : 0,64,128,192
4. Alamat-Host Broadcast
Untuk Alamat-Host Broadcast kita langsung buat tabelnya dibawah ini, dengan mengikuti metode sebelumnya :
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Sekian sedikit penjelasan tentang Subnetting beserta pembahasan contoh soal menghitung Subnetting. Semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf.

Terima kasih.

Senin, 04 Desember 2017

Software Untuk Proses Bisnis

06.08 1 Comments

Proses Bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis dimana mencakup inisiasi input, tranformasi dari suatu informasi dan menghasilkan output. Output tersebut dapat bernilai bagi pelanggan bisnis atau market, dapat juga bernilai bagi proses lain. Sementara Business Process Modeling Notation(BPMN) adalah metode pemodelan proses bisnis. Yang bertujuan untuk menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis.

Di zaman yang serba teknologi ini, banyak kemudahan yang bisa didapatkan. Begitupun proses bisnis. Saat ini banyak Software yang memudahkan pengguna dalam menyelesaikan proses bisnis. Berikut beberapa rangkuman Software untuk proses bisnis beserta kelebihan dan kekurangannya :

1. Ms visio


Microsoft Visio (Visio) adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram air (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Corporation. Dalam membuat diagram-diagramnya, Aplikasi ini menggunakan grafik vektor.
Visio sendiri terdapat dua versi, Standard dan Professional. Keduanya menawarkan antarmuka pengguna (user interface) yang sama, namun seri Professional menawarkan lebih banyak pilihan template untuk pembuatan diagram yang lebih lanjut, terdapat penataan letak (layout), serta memudahkan pengguna untuk koneksi terhadap beberapa sumber data dan juga menampilkan informasi secara visual dengan menggunakan grafik.

Kelebihan :

1. Penggunaannya yang mudah
2. Tools-toolsnya mudah dipahami
3. Banyak pilihan gambar

Kekurangan :

1. Software berbayar
2. Turorial penggunaannya sedikit
3. Instalasi yang rumit


2. Visual Paradigm


Visual Paradigm adalah sebuah software model dengan system visualisasi memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek proyek lain dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya, sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Diagram dapat disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipustakakan menjadi proyek per proyek yang saling berkaitan.

Kelebihan :

1. Cross-platform Windows, Linux, Mac OS.
2. Mudah dalam penggunaan.
3. Hasil project dari software UML lain dapat dibuka di Visual Paradigm.
4. Adanya error checker. Apabila diagram belum sesuai standar UML, Visual Paradigm akan langsung membuat garis merah pada diagram.

Kekurangan :

1. Tampilan visual bentuknya sebagian besar tergantung pada format properti seperti latar belakang.
2. Software berbayar untuk menggunakannya secara permanen

3. Enterprise Architect


Enterprise Architect merupakan kumpulan komponen berupa rencana, blueprint, integrasi, teknologi, antarmuka, data, protokol, arrangement, configuration, logical functionality, partitioning yang mendukung untuk merancang UML class diagram. Software ini bertujuan untuk membentuk diagram UML yang menarik dan mudah di pahami.

Kelebihan :

1. Desain kontruksi UML sangat dinamis
2. Software menggunakan model Case, Logical, Dynamic dan Physical
3. Mendukung berbagai macam bahasa pemrograman, diantaranya : Java, C++, Phyton, Delphi, Visual Basic, dsb

Kekurangan :

1. Untuk mendownload software di situs resminya masih lisensi trial
2. Penggunaan bahasa pada aplikasinya tidak umum sehingga sulit di mengerti

4. Bizagi Process Modeler


Bizagi Process Modeler merupakan software suite dengan dua gabungan produk komplementer yaitu proses modeler dan suite BPM. Proses Modeler adalah aplikasi yang digunakan untuk diagram, document dan mensimulasikan proses dengan menggunakan BPMN (Business Process Modeling Natation), sedangkan BPM sendiri adalah Business Process Modelling Natation dan solusi workflow yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mengotomatifkan proses maupun alur kerja.

Kelebihan :

1. Software tidak berbayar
2. Dapat terhubung dengan Database
3. Menawarkan banyak fitur yang mempermudah penggunaan
4. Instalasi yang cukup mudah

Kekurangan :

1. Menggunakan koneksi internet saat menginstalasi Software
2. Belum ada pengawasan terhadap pengiriman data

5. Aris Express


Aris Exppress adalah perangkat lunak open source berbasis Java untuk pembuatan proses bisnis pada suatu perusahaan/organisasi/instansi. Perangkat lunak ini tersedia untuk semua platform OS. Panduan ini bisa dicoba di distribusi Linux apapun asalkan sudah terinstall lengkap Java (dan Java control panel untuk kemudahan pengelolaannya nanti). Selengkapnya mengenai apa itu Aris Express dan fitur yang disajikan, silahkan merujuk ke website .

Kelebihan :

1. Perangkat lunak open source , yang bisa di gunakan di semua OS
2. Aris Express menyediakan versi komunitas yang bisa diunduh cuma – cuma dan versi komersil dengan tambahan beberapa fitur

Kekurangan :

1. Saat pengintalan harus sudah di instal Java
2. Diperlukan sedikit konfigurasi agar anda dapat dengan nyaman menggunakannya di platform Windows dan Mac OS.

6. Altova

Altova UModel merupakan sebuah software pendukung dalam melakukan analisis pembangunan sebuah perangkat lunak. UModel dibuat untuk memudahkan software engineer dalam melakukan proses analisis dengan lebih mudah. UModel sendiri merupakan model desain grafis yang membuat penggunanya dapat merancang model aplikasi/perangkat lunak dalam bentuk UML dan langsung men-generate kode Java, C#, maupun Visual Basic .Net, serta membuat dokumentasinya. UModel.

Kelebihan :

1. Suport Bahasa pemrograman java , C# , Visual Basic
2. Altova UModel menyokong segala diagram yang terdapat di UML
3. Mampu membuat suatu pemodelan bisa diakses di semua kolaborator proyek.
4. Pengguna juga bisa menambahkan pengaturan kustom untuk meningkatkan kemampuan dan komunikasi yang dapat diaplikasikan secara langsung ke

Kekurangan :

1. Pengenaan biaya konsultasi yang di tanggung oleh pengguna
2. Di rancang untuk orang yang sudah bepengalaman


7. Activiti


Activity merupakan sebuah aplikasi yang sesuai namanya menggambarkan sebuah aktifitas dari UML yang dapat di operasikan tanpa program. software ini di rancang sangat sederhana sehingga mudah di gunakan. Setiap activity diagram selalu mempunyai satu initial state. Initial node yang digambarkan dengan simbol lingkaran padat,merupakan titik yang mengawali activity diagram. Activity diagram dapat diakhiri dengan memberikan activity final diagram yang digambarkan dengan lingkaran padat dengan mempunyai cincin dibagian luarnya.

Kelebihan :

1. Fitur yang di tampilkan mudah di pelajari
2. Aplikasi ini open source
3. Dapat di jalankan di web ( https://www.activiti.org/)
4. Di jalankan oleh organisasi seluruh dunia

Kekurangan :

1. Aplikasi ini tidak di ubah ubah karena tidakmempunyai program khusus
2. Biasanya di gunakan di Mac Os

Demikian rangkuman tentang Software untuk Proses Bisnis, semoga bermanfaat bagi kita semua.