Follow me @helen.nd

Rabu, 08 Februari 2023

Buku self improvement downgrade pembaca?

20.37 0 Comments

Beberapa waktu lalu pernah rame di twit*er terkait buku bacaan, seperti yang kita tahu banyak genre buku bacaan yang ada seperti : romance, horror, science dan lain-lain, begitupun juga jenis bukunya yang bermacam-macam ada novel, komik, ensiklopedia. dll. 

Oke balik lagi ke topik kali ini, aku mau bahas tentang justifikasi seseorang menurut buku bacaannya. danggg! wkwk it was really euw for me at first. Karena ngapain coba? mengkotak-kotakkan pembaca berdasarkan jenis bacaan yang mereka suka. Ada yang nganggap cringe mereka yang suka baca fanfiction. Anggep mereka yang sukanya baca novel teenlit bukan termasuk orang suka baca. Atau mendewakan dan anggep orang yang suka baca buku berat itu baru mereka yang punya sense buku yang bagus. 

Padahal menurutku orang suka baca ya baca aja. tanpa perlu mengelompokkan buku a rendahan, buku b middle atau buku c level dewa. Itu bukan ranah kita. Kembali lagi ke selera dan apapun itu kita ngga boleh memaksakan. At the end kita sama-sama suka baca buku kan?

Contohnya yang lagi rame tentang buku self improvement, buku yang berisi quotes dengan ilustrasi lucu yang katanya lagi laris di pasaran bisa di cekrek-cekrek masukin sosmed dan jadi deh smart people and aesthetic branding! Aku juga suka jenis buku ini yang cocok dibaca pas lagi down or in overwhelmed situation. Cuma ya iniloh yang aku gasuka, ada beberapa pembaca yang lagi-lagi generalisasi jenis bacaan ini itu, contohnya dengan sebutan : sampah, useless dll.

ini salah satu contohnya
ini salah satu contohnya

Jujur emang ku akui, maraknya minat buku self improvement akhir-akhir ini bikin banyak buku terbit yang kurang(menurutku lo ya), baik secara isi maupun researchnya. cuman ya kalau sampe generalisasi dan membuat down para pecinta jenis buku ini ya gimana yaa too much menurutku. Better keep off your mouth. Karena masih banyakkkk buku jenis ini yang bagus dan beneran memberi manfaat dan motivasi ke pembacanya. Kalo mereka para penulis dan pembaca di generalisasi kek gini apa ngga sakit hati dan merasa minder? Apalagi sama mereka yang sama-sama penggiat literasi (katanya).

Balik lagi, ngga perlu buang energi buat menggurui selera dan kesukaan orang lain, karena itu sumber kebahagiaan mereka masing-masing. Kalo ngga suka ya udah keep it yours. Semua buku bagus dan pasti ada aja pelajaran yang bisa diambil.