Follow me @helen.nd

Rabu, 05 Desember 2018

Evergreen

08.16 0 Comments
  "Youth comes once in a lifetime"  
pernah terlintas nggak sih masa muda ini bakal hilang?
actually im not a good writter, but let me write about this..

pemikiran manusia selalu maju ke depan
dan ini yang membuat kehidupan berlalu begitu cepat.
bukan waktu, tapi ambisi kita untuk semakin maju lah yang akhirnya membentuk stereotip bahwa waktu yang nggak adil dan terasa lebih cepat dari sebelumnya
Gold memories in the gold sky with old but gold partner
semakin kita maju ke depan semakin nyadar nggak sih bahwa semakin panjang masa lalu yang kita lalui, maka semakin sedikit masa depan yang tersisa.
it means that waktu yang kita punya bersama orang lain semakin sedikit.

banyak sekali yang kita lalui
dan sampailah dititik ini, titik benar-benar menuju dewasa(ini buat kategori remaja menuju dewasa(like me))
yang sekarang suka baper sendiri kalo kebanyakan main,takut waktunya terbuang sia-sia dan dianggap masih kekanakan. padahal dulu gak pernah mikir seberapa takutnya untuk main lama-lama.
sekarang melakukan apapun selalu berlagak dewasa, membiasakan diri menjadi dewasa, dan mau gak mau menerima buat jadi orang dewasa.

mulai juga kehidupan yang semakin pahit
dimana kita harus tanggung jawab terhadap diri sendiri,nggak bisa semaunya kayak dulu
sudah mulai malu buat repotin orang tua, bahkan urusan masalah sekalipun susah untuk dibicarakan.
bukan bermaksud tidak terbuka, hanya saja takut membebani dan lagi-lagi merasa kita sudah bisa menanganinya sendiri.
Jangan gengsi melangkah bersama

sebenarnya kehidupan tidak menuntut kita untuk menjadi pribadi yang MANDIRI(Melakukan Apapun seNDIRI)
tapi lagi-lagi ini masalah kebiasaan dan gaya hidup orang dewasa kebanyakan
selama kita mampu melakukan sendiri dan tidak terbebani ya its okay
tapi kalo emang butuh bantuan ya minta bantuan. tidak usah takut, manusia itu makhluk sosial.
kalo ada yang gabisa bantuin ya jangan sakit hati mungkin jiwa sosialnya udah tergerus sama tuntutan individualisme saat ini.

Oleh karena itu, yuk rangkul semua orang yang ada di sekitar kita
saling membantu dan jatuhkan kesenjangan yang semakin memuncak
menjadi dewasa yang pernah kecil bersama-sama
bedakan mandiri dengan individualisme,
dan jadikan masa dewasa semanis masa kecil kita :)
Jangan takut, kamu nggak tua sendirian

Kamis, 24 Mei 2018

Supply Chain Management

08.05 1 Comments

Pengertian

Kini, hampir semua barang bisa dibeli dengan mudah dan cepat secara on-line, kapan saja dan di mana saja. Oleh karenanya hampir semua perusahaan berlomba-lomba untuk menjual produknya secara on-line. Untuk memastikan usahanya berjalan dengan baik, maka sebuah bisnis on-line perlu memastikan bahwa pesanan diterima sesuai dengan model dan kualitas yang diinginkan, sebanyak yang diinginkan, dan pada waktu yang telah dijanjikan. Agar hal tersebut bisa tercapai maka perusahaan tersebut memerlukan sebuah cara untuk mengelola aliran informasi-dana-barang mulai dari pemasok bahan baku, produsen, distributor, penjual sampai ke pelanggan. Sistem yang menggabungkan aliran informasi dan barang dari ujung ke ujung tersebut dikenal dengan nama Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pasok.

Fungsi Supply Chain Management

  • Merencanakan (Planing). Yaitu merencanakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari organisasi.
  • Mengorganisasikan (Organize). Dengan tujuan untuk mencapai rencana tersebut.
  • Menyediakan sumberdaya (Staff).  Menyusun staf organisasi dengan menyesuaikan kebutuhan dari pencapaian rencana.
  • Intruksi (Directing). Dengan sumber daya inilah kemudian intruksi kerja diciptakan dan agar sumberdaya-sumberdaya tersebut dapat melaksanakan rencana yang telah dibuat.
  • Pengendalian (Control). Dari intruksi tersebut maka management akan melakukan kontrol untuk memastikan bahwa standar kerja dan intruksi yang diberikan dijalankan sesuai dengan ketetapan dengan tujuan agar operasional dapat berjalan secara optimal.
Jika dilihat dari fungsi management itu sendiri, maka dapat disimpulkan bahwa supply chain management memiliki fungsi sebagai berikut:
  • Secara fisik mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk dan mengirimnya ke konsumen akhir.
  • Meyakinkan bahwa pengiriman produk ataupun jasa memuaskan aspirasi pelanggan.

Tujuan Supply Chain Management 

Kerjasama dalam rangkaian atau jaringan dalam perusahaan ataupun organisasi tentunya diharapkan akan tercapainya tujuan dari organisasi dalam menciptakan produk maupun layanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu supply chain management memiliki tujuan sebagai berikut.
  • Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan.
  • Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.

Konsep Supply Chain Management

Melihat beberapa definis yang di jelaskan di atas, dapat dikatakan bahwa supply chain adalah logistics network yang cukup luas dan kompleks. Dalam hubungan ini, ada beberapa pemain utama pada perusahaan yang mempunyai kepentingan yang sama, yaitu :
  1. Supplier
  2. Manufacturer
  3. Distributor
  4. Retail outlets
  5. Customers



Chain 1 : Suppliers
Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, di mana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama di sini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, sub assemblies, susku cadang, dan sebagainya. Sumber pertama ini dinamakan suppliers. Inilah mata rantai yang pertama


Chain 1 - 2 : Suppliers, Manufacturer
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer  atau bentuk lain yang melakukan perkerjaan membuat, mempabrikasi, mengasembling, merakit mengkonversikan, atau pun menyelesaikan barang (finishing). Untuk keperluan tulisan ini, sebut saja bentuk yang bermacam-macam tadi sebagai manufacturer. Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya, inventories bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tidak jarang penghematan sebesar 40% - 60% bahkan lebih, dapat diperoleh dari inventory carrying cost di mata rantai ini. Dengan menggunakan konsep supplier partnering misalnya, penghematan ini dapat diperoleh.


Chain 1 - 2 - 3 : Suppliers, Manufacturer, Distributor
Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai harus disalurkan kepada pelanggan. Walaupun terseedia banyak cara untuk penyaluran barang ke pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply chain. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar, dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailers atau pengecer.


Chain 1 - 2 - 3 - 4 : Suppliers, Manufacturer, Distributor, Retailer Outlets
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer. Sekali lagi di sini ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan maka melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari gudang manufacturer maupun toko pengecer (retail outlets). Walaupun ada beberapa pabrik yang lengsung menjual barang hasil produksinya kepada pelanggan, namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola seperti di atas.


Chain 1 - 2 - 3 - 4 -5 : Supplier, Manufacturer, Distributor, Retailer Outlets, Customers
Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termausk outlets adalah toko, warung, toke serba ada, pasar swalayan, toko koperasi, mall, club stores, dan sebagainya di mana pembeli akhir melakukan pembelian. Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi retailer outlet tadi) ke real customers atau real user, karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya. Mata rantai supply baru betul betul berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai lengsung (pemakai yang sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.

Study Kasus penerapan Supply Chain Management pada PT. Indofood

Contoh penerapan Supply Chain pada PT. Indofood
Keterangan :
  1. Pemasok Tepung : Mengirimkan stok tepung/ Agen persediaan tepung ke Gudang Bahan Baku, sebagai persediaan dalam pembuatan mie instant.
  2. Pemasok Bumbu : Mengirimkan stok bumbu/ Agen persediaan bumbu ke Gudang Bahan Baku, sebagai persediaan dalam pembuatan bumbu mie instant.
  3. Gudang Bahan Baku : Menyimpan semua pasokan tepung dan bumbu yang diterima dari pemasok.
  4. Pabrik Pembuat Mie Instant : Membuat, memproses dan menghasilkan mie instant dengan menggunakan mesin pembuat mie atau secara manual dengan tenaga manusia.
  5. Lab Pengujian Mie Instant : Melakukan tahap pengujian terhadap mie instant yang telah dibuat, agar siap untuk dikemas dan dipasarkan.
  6. Pengemasan Mie Instant : Mengemas mie instant yang telah di produksi dan lulus uji di lab pengujian mie instant.
  7. Distributor Mie Instant : mendistribusikan mie yang telah di kirim oleh pihak perusahaan mie kepada penjual atau pedagang di pasaran.
  8. Toko/Pengecer Mie Instant : menerima produk mie yang telah dikirimkan oleh distributor lalu dijual kepada masyarakat umum.
  9. Konsumen : membeli produk mie dan mengkonsumsinya.

Penerapan ERP pada Supply Chain Management

Supply chain management (SCM) memerlukan dukungan sistem information, communication, and technology (ICT) yang andal. Perkembangan sistem aplikasi ICT dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kemajuan yang semakin pesat, salah satunya adalah sistem enterprise resource planning (ERP).

Sistem enterprise resource planning (ERP) terintegrasi yang sekarang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mendukung perencanaan dan pengendalian pasokan dan permintaan. Yang dirancang untuk menyediakan data real-time untuk mendukung pengambilan keputusan rutin yang lebih baik, meningkatkan efisiensi proses transaksi, integrasi lintas-fungsional, dan memberikan peningkatan wawasan tentang bagaimana bisnis harus dijalankan (Jacobs & Chase, 2011).



Sehingga penerapan ERP dalam Supply Chain Management sangat cocok dan mempermudah kompleksitas dan tuntutan manajer dalam pengambilan keputusan dan pengendalian SCM.


Sekian pembahasan tentang Supply Chain Management, kurang lebihnya mohon maaf.
Semoga Bermanfaat xx 

Human Resource Management

07.40 0 Comments

Pengertian 

Human Resources Management/Manajemen sumber daya manusia, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

Manajemen sumber daya manusia menyangkut :

  • Desain dan implementasi sistem perencanaan 
  • Penyusunan karyawan 
  • Pengembangan karyawan 
  • Pengelolaan karier 
  • Evaluasi kinerja 
  • Kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. 


ERP Model Human Resource Management 

Personel Data Management 


Fitur ini digunakan untuk mengelola seluruh data-data karyawan yang dikelola secara langsung oleh departemen HR. Termasuk ke dalam data karyawan adalah data pekerjaan, data personal, data keluarga, data pendidikan, dan data-data tentang dokumen karyawan yang dipegang oleh HR Department, serta data-data seperti sertifikasi karyawan.

Recruitment & Contract Management 

Fitur ini berfungsi untuk mengelola data-data penerimaan karyawan perusahaan beserta data tentang contractserta data dasar perhitungan penggajian setiap karyawan. Termasuk di dalam fitur ini adalah data-data tentang posisi, status, dan penempatan karyawan pada perusahaan.

Absence (Time) Management 

Merupakan fitur untuk mengelola data kehadiran karyawan setiap bulan yang akan menjadi basis perhitungan gaji karyawan tersebut. Termasuk ke dalam fitur ini adalah data kehadiran, ketidak-hadiran, ijin, dan lembur karyawan.

Payroll Management 


Di dalam fitur ini user menentukan parameter-parameter global dan khusus yang akan digunakan sebagai acuan perhitungan penggajian seluruh karyawan di dalam perusahaan termasuk karyawan pada setiap cabang perusahaan. Sistem akan melakukan perhitungan gaji secara otomatis setiap karyawan setiap bulannya berdasarkan absensi, dan nilai-nilai parameter yang berlaku bagi setiap karyawan berdasarkan posisi, level, dan lain sebagainya. Sistem juga akan melakukan perhitungan PPh dan Jamsostek baik yang harus dibayar perusahaan maupun yang dipotong dari gaji karyawan secara otomatis. Kemudian sistem juga akan secara otomatis menghubungkan transaksi penggajian dengan modul finance & accounting management, sehingga sistem akan menyajikan informasi dan laporan yang tepat waktu dan akurat.

Leave Administration Management 

Modul ini berfungsi untuk mengelola dan mengatur ijin tidak bekerja setiap karyawan dalam perusahaan dengan tipe ijin yang sudah didukung adalah ijin cuti, cuti melahirkan, ijin potong gaji, ijin dinas serta ijin dispensasi. Secara otomatis fitur ini akan terhubung dengan fitur absensi karyawan dan melakukan updatesecara otomatis untuk setiap proses pengajuan ijin yang disetujui. Untuk tipe izin cuti dan atau hamil/melahirkan sistem akan melakukan pencatatan khusus atas histori cuti yang menjadi hak dan telah digunakan oleh setiap karyawan dalam setiap tahun atau periode kontrak karyawan.

Employee/Contract Evaluation & Recommendation 

Fitur ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap penilaian seorang karyawan, yang mana penilaian tersebut akan menjadi landasan atas sebuah rekomendasi hasil evaluasi. Kemudian atas sebuah hasil evaluasi, user dapat membuat dokumen rekomendasi untuk digunakan sebagai kelanjutan dari proses evaluasi, yaitu apakah karyawan itu akan diberhentikan, dimutasi, dipromosikan atau hanya dipindahkan ke tugas dan atau departemen lain. Pada dokumen rekomendasi tersebut user dapat mencatat struktur gaji yang baru, dan atau tugas, departemen dan posisi yang baru untuk karyawan yang dievaluasi. Surat Peringatan (SP) Modul ini adalah untuk mencatat pemberian surat peringatan atas seorang karyawan. Fitur ini dibuat fleksibel sehingga user dapat membuat surat peringatan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Fitur ini juga mendukung pernyataan kesalahan yang tidak dapat ditolerir sehingga dengan otomatis akan men-terminate (memutuskan) hubungan kerja atas karyawan tersebut. Dan jika diinginkan akan secara otomatis mencatat status karyawan sebagai “Black Listed”.

Termination 

Fitur ini digunakan untuk melakukan penghentian hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan baik oleh karena habis kontrak maupun karena PHK. Data karyawan yang telah putus hubungan kerja akan tetap berada di dalam sistem dengan status “Terminated” dan data tidak aktif, sehingga dapat digunakan untuk keperluan perpajakan maupun keperluan lainnya.

Personal Loan 

Fitur ini berfungsi untuk mengelola pinjaman karyawan kepada perusahaan baik yang merupakan pinjaman kepada Koperasi, maupun pinjaman langsung kepada keuangan perusahaan. Untuk setiap pinjaman, admin perusahaan dapat mengelola pembayaran tagihan pinjaman karyawan baik melalui pemotongan gaji secara langsung maupun melalui setoran tunai langsung kepada perusahaan. Karyawan dan perusahaan dapat menetapkan besaran cicilan dan periode cicilan sesuai dengan kesepakatan antara peminjam (karyawan) dengan perusahaan (HRD).

Invoice (Hospital Referal) dan integrasi dengan Medical Allowance

Invoice (Hospital Referal) adalah sebuah fitur untuk melakukan pencatatan atas tagihan sebuah Rumah Sakit yang telah menjadi relasi Perusahaan untuk menangani medical allowance karyawan perusahaan. Atas setiap tagihan Rumah Sakit, user dapat menghubungkan dengan pengurangan medical allowance yang dimiliki oleh seorang karyawan dan atau menjadikannya sebuah pinjaman (loan) karyawan apabila ternyata medical allowance karyawan sudah melampaui kuota yang diberikan perusahaan dalam satu periode (tahun atau cotract kerja karyawan).


Manfaat Penerapan ERP Human Resources Management 

Sistem Software HRM akan sangat bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki minimal 100 karyawan. Meminimalisir entri data setiap karyawan tentunya sangat memakan waktu jika dilakukan secara manual Setiap karyawan mudah dalam mencari informasi mengenai gaji, progress yang mereka lakukan, kalender kantor, daftar kehadiran, dan data kolega mereka sendiri Software HRM secara berkala dapat meninjau data dan membuat pengaturan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi kerja karyawan dan keseluruhan departemen demi kemajuan perusahaan.