Follow me @helen.nd

Sabtu, 31 Agustus 2019

Toxic Positivity


Pernah ngga sih kalian merasa down banget, really wanna
share your problems and your feelings buat ngurangin beban but all the people can say just..
 "sabar ya.."
"semua orang juga pernah rasain kok, slow aja"
"banyak yang punya masalah kaya kamu bahkan lebih, udahlah gausah dipikirin"
dan semua kata-kata semangat yang malah bikin kita amat sangat ngga semangat dan ngga nyaman.

if you do, so dont worry.
I think its the real 'normal' tho.

Gue rasa ngga ada salahnya buat kita merasa down dan give up on everything in this world *sometimes*
Di kehidupan ini, gue yakin ngga semua orang kuat dan selalu pantang menyerah dalam segala kondisi. Pasti ada satu momen kita merasa down dan putus asa banget. Sampai-sampai semua kata-kata motivasi dan penyemangat yang biasa kita dengar bikin makin sebel dan jatuhnya malah kita  memendam semua kesedihan secara paksa dan berlagak kuat menghadapi semua.

Toxic Positivity
"istilah bagi beberapa kata 'positive' yang ditujukan pada orang yang sedang mengalami masalah, namun hal ini malah menimbulkan rasa 'negative' sendiri bagi orang yang mengalami masalah tersebut"

Pokok begitulah intinya :D

Fyi, gue nulis blog ini buat ngisi kegabutan nunggu dosen dateng, so i di really sorry if many word that makes you 'gagal faham' ehe

Oke lanjut..


Setiap orang mepunyai kondisi psikologis yang berbeda, penanganan nya pun berbeda. Bagi sebagian orang memendam dan menumpuk kesedihannya bukan lah pilihan yang tepat. Hal inilah contoh dampak dari Toxic Posivity, sebagian orang menganggap hal negatif dalam diri sendiri itu harus disingkirkan dan harus selalu berpikir positif. Padahal mempunyai sisi negatif bahkan menerimanya bukanlah hal yang buruk. Memaksa untuk selalu berpikir positif dan menghindari sisi negatif kita justru semakin menumpuk masalah dan kesedihan kita sehingga berdampak pada kondisi psikologis kita sendiri.

Oleh karena itu, menurutku kita harus menerima apapun yang terjadi pada diri kita dengan bijak. Bukan hanya hal positif yang kita apresiasi, tapi hal negatif pun begitu, kita harus meyakinkan diri sendiri bahwa tidak masalah sedang dikondisi buruk, bahkan terburuk sekalipun. Percayalah kita sudah melakukan yang terbaik meskipun hasilnya belum baik.

Dan yang tidak kalah pentingnya, setiap kita mendengar keluh kesah dari orang-orang, jangan pernah berkata 'positive' secara mentah-mentah. Kita harus bisa memfilter siapa yang sedang kita ajak bicara dan bagaimana permasalahannya. Pilihan bijaknya kita harus mengapresiasi mereka dan menyemangatinya, contohnya :

"Iya aku tau kok, aku salut kamu kuat banget sudah bisa melewati ini semua"
"It's okay, sini cerita. Wajar kok kamu merasa down begini"

Dan lain sebagainya...

So guys..
Please jangan pernah meremehkan 'the power of words'.
Kata-kata kita bisa sangat berpengaruh bagi perasaan orang lain loh, bahkan kehidupan mereka.
Sekian dari gue, postingan gue kali ini merasa amburadul banget ni, semoga aja kalian dapet pointnya. Im going to edit this post biar enak dibaca dan 'nyampek' ke kalian para pembaca.

See ya...
Lets spread kindness :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar